Site icon BERITA HARIAN ONLINE

Kolaborasi Kemensos dan LAN Tingkatkan Kemampuan SDM untuk Atasi Kemiskinan

sinergi kemensos lan perkuat kompetensi sdm entaskan kemiskinan

Kolaborasi Kemensos dan LAN Tingkatkan Kemampuan SDM untuk Atasi Kemiskinan

Jakarta (BERITA HARIAN ONLINE) – Kementerian Sosial dan Lembaga Administrasi Negara (LAN) berkomitmen untuk memperkuat kolaborasi strategis dengan meningkatkan kompetensi Aparatur Sipil Negara (ASN) serta para pendamping sosial dalam mempercepat pengentasan kemiskinan.

“Semua lembaga yang memiliki program penanggulangan kemiskinan, kami tertarik untuk meningkatkan kompetensinya, bukan hanya untuk ASN tetapi juga mitra-mitra mereka,” ungkap Kepala LAN, Muhammad Taufiq di Jakarta, Selasa.

Ia menambahkan bahwa LAN telah memulai program Akademi Percepatan Pengentasan Kemiskinan sebagai wadah strategis untuk mempercepat pengentasan kemiskinan yang kontekstual dan berbasis kebutuhan masyarakat yang nyata.

Akademi ini, menurutnya, akan berfokus pada pendekatan hasil (outcome) dengan target utamanya adalah keluarga miskin.

“Cara kerjanya mencakup perencanaan, penganggaran, dan output. Semua itu kita satukan dengan pendekatan outcome dan targetnya adalah masyarakat miskin,” jelasnya.

Mensos Saifullah Yusuf juga menyambut baik inisiatif tersebut.

Dia menegaskan bahwa sumber daya manusia (SDM) yang terlibat dalam pengentasan kemiskinan harus mampu beradaptasi dengan situasi lapangan dan bekerja berdasarkan data.

“Yang penting adalah program ini untuk SDM, jadi bagi mereka yang terlibat dalam pengentasan kemiskinan, pola pikirnya harus tidak business as usual, kita harus menyesuaikan dengan kondisi yang ada dan dimulai dengan data,” katanya.

Selain pengembangan SDM, Kemensos juga berencana berkolaborasi dengan LAN dalam menelaah kualitas kebijakan.

Kerja sama ini, lanjutnya, dimaksudkan untuk monitoring program di Kemensos, termasuk program Sekolah Rakyat.

“Bagus pak, nanti dalam monitoring dan evaluasi (Monev) Sekolah Rakyat ini, bantu kami menilai kelembagaannya seperti apa, itu sangat penting,” ujarnya.

Mensos menjelaskan bahwa Sekolah Rakyat adalah program yang dinamis dan banyak hal terjadi di lapangan, sehingga monitoring menjadi sangat penting.

“Jadi, tadi kita diskusi, kekurangan kita adalah, kita punya Satgas, tapi Satgas Monev-nya belum ada, saya minta bantuan,” ujar Gus Ipul.

Menutup pertemuan ini, terkait pengentasan kemiskinan, Mensos Saifullah menambahkan bahwa Sekolah Rakyat merupakan miniatur pengentasan kemiskinan yang terpadu.

Program ini tidak hanya dirasakan oleh anak-anak yang bersekolah di Sekolah Rakyat, tetapi juga orang tua mereka diberdayakan.

Anaknya bersekolah, lanjutnya, orang tua mereka diberdayakan, rumah yang tidak layak diperbaiki, gizi mereka dipenuhi dengan Makan Bergizi Gratis (MBG) oleh Badan Gizi Nasional (BGN), sebelum masuk (Sekolah Rakyat) mereka mendapatkan pemeriksaan kesehatan gratis, seluruh keluarganya memperoleh PBI jaminan kesehatan.

“Kemudian keluarganya mendapat bantuan sosial, orang tuanya juga otomatis menjadi anggota Koperasi Desa Merah Putih, jadi Sekolah Rakyat ini sangat terintegrasi,” katanya.

Exit mobile version