Jakarta – Anggota DPR Tekankan Pentingnya Kebangsaan di Tengah Fenomena ‘One Piece’

Di Jakarta, Rizki Faisal, yang merupakan anggota Komisi III DPR RI, menegaskan bahwa fenomena budaya pop global, termasuk kemunculan bendera ‘One Piece’, perlu diimbangi dengan menjaga nilai-nilai kebangsaan.

Rizki menekankan pentingnya kehati-hatian ketika simbol-simbol asing diperlakukan seperti bendera nasional di tempat publik karena hal ini bisa menjadi isu sensitif.

“Kita harus peka terhadap dampak psikososial yang mungkin timbul,” ujar Rizki dalam pernyataan tertulis yang diterima di Jakarta pada hari Jumat.

Ia juga menyatakan dukungannya kepada Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad, yang mengimbau agar tetap waspada terhadap hal-hal yang bisa memecah belah bangsa, khususnya terkait fenomena One Piece yang muncul sebelum Hari Kemerdekaan Indonesia.

“Pendapat Pak Dasco sebagai pimpinan DPR RI sangatlah relevan. Generasi muda kita harus dijauhkan dari hal-hal yang dapat memecah belah bangsa,” tambahnya.

Rizki juga menekankan agar budaya pop tidak disalahgunakan menjadi simbol perlawanan yang dapat membahayakan persatuan bangsa.

Sebagai anggota DPR yang berfokus pada hukum, keamanan, dan HAM, Rizki mendorong aparat penegak hukum untuk tetap waspada dan bersikap proporsional dalam menghadapi situasi ini.

Ia menekankan pentingnya pendekatan edukatif dalam mencegah penyebaran narasi provokatif melalui simbol-simbol budaya.

“Kami di Komisi III terus berusaha memastikan ruang ekspresi tetap sehat dan bebas, tetapi tetap dalam bingkai kecintaan kepada tanah air dan menghindari sentimen yang dapat menyebabkan disintegrasi,” ujarnya.

Rizki juga mengajak semua elemen masyarakat, termasuk tokoh pemuda dan komunitas digital, untuk lebih bijak dalam memilih simbol-simbol yang dihadirkan di ruang publik, terutama menjelang perayaan nasional.

“Mari kita sambut HUT RI dengan semangat persatuan dan simbol-simbol yang meneguhkan identitas bangsa kita, bukan yang membingungkan makna kebangsaan,” ajaknya.