Kereta yang Berhenti di Stasiun Jatinegara Selama Aksi di Monas
Jakarta (BERITA HARIAN ONLINE) – PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 1 Jakarta menerapkan kebijakan Berhenti Luar Biasa (BLB) di Stasiun Jatinegara untuk kereta api yang berangkat dari Stasiun Gambir saat Aksi Akbar mendukung Palestina di Monumen Nasional (Monas), Jakarta, pada hari Minggu.
Menurut Ixfan Hendriwintoko, Manager Humas KAI Daop 1 Jakarta, kebijakan ini diambil untuk menyediakan alternatif bagi penumpang kereta api agar dapat menghindari kemacetan yang mungkin terjadi menuju Stasiun Gambir, akibat konsentrasi massa di sekitar Monas.
“Dengan adanya pemberhentian luar biasa di Stasiun Jatinegara, masyarakat bisa memilih titik keberangkatan yang lebih dekat dan strategis, terutama bagi mereka yang berasal dari arah timur Jakarta,” jelasnya.
BLB ini berlaku untuk kereta api (KA) yang biasanya tidak berhenti di Stasiun Jatinegara.
Kereta api yang akan berhenti di Stasiun Jatinegara pada 3 Agustus 2025 antara lain: KA 6 Argo Semeru dengan rute Gambir – Surabaya Gubeng, berangkat pukul 06.20 WIB.
Selanjutnya, KA 50A Purwojaya dengan rute Gambir – Kroya, berangkat pukul 07.00 WIB; KA 132 Parahyangan dengan rute Gambir – Bandung, berangkat pukul 07.30 WIB.
Berikutnya, KA 46 Taksaka dengan rute Gambir – Yogyakarta, berangkat pukul 07.45 WIB; KA 2 Argo Bromo Anggrek dengan rute Gambir – Surabaya Pasar Turi, berangkat pukul 08.20 WIB.
Selain itu, KA 16 Argo Dwipangga dengan rute Gambir – Solo, berangkat pukul 08.50 WIB; KA 118 Gunung Jati dengan rute Gambir – Semarang Tawang, berangkat pukul 09.00 WIB.
Seterusnya, KA 7006 Batavia dengan rute Gambir – Solo, berangkat pukul 09.35 WIB; KA 40 Sembrani dengan rute Gambir – Surabaya Pasar Turi, berangkat pukul 10.20 WIB.
Kereta lainnya seperti KA 62 Manahan dengan rute Gambir – Solo, berangkat pukul 10.30 WIB; dan KA 122 Cakrabuana dengan rute Gambir – Cirebon, berangkat pukul 10.50 WIB.
Ixfan menambahkan, KAI Daop 1 Jakarta mengingatkan penumpang yang berencana menggunakan layanan kereta api pada tanggal tersebut untuk mengatur waktu keberangkatan dan memilih stasiun naik yang lebih efisien.
Penumpang juga diharapkan tetap mematuhi seluruh peraturan yang ada demi keselamatan dan kenyamanan bersama.
