Dekatnya Kesepakatan Dagang AS-China, IHSG Berpotensi Menguat
Jakarta – Analis dari Phintraco Sekuritas, Ratna Lim, memperkirakan bahwa Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) memiliki potensi penguatan pada perdagangan hari Kamis, 12 Juni, didukung oleh perkembangan negosiasi perdagangan antara Amerika Serikat dan China yang semakin mendekati kesepakatan.
“Diperkirakan IHSG akan bergerak dalam rentang sideways antara level 7.170 hingga 7.270,” ungkap Ratna di Jakarta pada Kamis.
Presiden AS, Donald Trump, menyebutkan bahwa telah ada kesepakatan yang dicapai dengan China. Trump menyatakan bahwa AS akan mendapat akses ke mineral tanah jarang dan magnet dari China, sementara mahasiswa China akan diizinkan belajar di universitas-universitas Amerika.
Tarif yang dikenakan AS untuk produk-produk dari China sebesar 55 persen, sementara tarif balasan dari China untuk barang-barang AS sebesar 10 persen.
Menteri Perdagangan AS, Howard Lutnick, mengumumkan bahwa perjanjian terbaru ini akan diumumkan kepada publik. Fokus utama saat ini adalah apakah China akan mengirimkan kembali mineral tanah jarang yang dimiliki agar AS membuka akses tersebut ke China.
Walaupun demikian, kesepakatan ini masih berpotensi dibatalkan, sehingga ketidakpastian masih ada namun telah berkurang. Kepala Negosiator Perdagangan China, Li Chenggang, menyatakan bahwa kesepakatan ini dapat memperkuat kepercayaan yang telah ada.
Sementara itu, data inflasi AS untuk periode Mei 2025 tercatat sebesar 2,4 persen year on year (yoy), naik dari 2,3 persen (yoy) di April 2025, meski lebih rendah dari perkiraan 2,5 persen (yoy).
Hal ini meningkatkan kemungkinan penurunan suku bunga oleh bank sentral AS, The Fed, pada bulan September 2025.
Bank Dunia secara signifikan menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi global, dengan ketidakpastian perdagangan sebagai faktor utama. Bank Dunia memperkirakan pertumbuhan ekonomi global hanya akan mencapai 2,3 persen pada 2025, turun dari proyeksi sebelumnya sebesar 2,7 persen.
Dari Eropa, Inggris akan merilis data GDP bulan April 2025 pada 12 Juni, yang diperkirakan akan menunjukkan penurunan 0,1 persen month to month (mtm), dibandingkan kenaikan 0,2 persen (mtm) di bulan Maret 2025.
Sementara dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) akan mengeluarkan data Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) yang diperkirakan tetap berada dalam level optimis, yaitu 122,2 pada Mei 2025, dibandingkan 121,7 di April 2025.
Di perdagangan hari Rabu, 11 Juni, mayoritas bursa saham Eropa mengalami pelemahan. Indeks FTSE 100 Inggris naik 0,13 persen, Euro Stoxx 50 turun 0,37 persen, indeks DAX Jerman turun 0,16 persen, dan indeks CAC Prancis melemah 0,36 persen.
Sementara itu, bursa saham AS di Wall Street ditutup bervariasi pada perdagangan Rabu, 11 Juni, dengan mayoritas mengalami pelemahan di tengah pembicaraan dagang AS-China dan data inflasi AS.
Indeks S&P 500 turun 0,27 persen dan ditutup di level 6.022,24, Nasdaq Composite melemah 0,5 persen ke 19.615,88. Dow Jones Industrial Average hampir tidak berubah atau menurun hanya 1,1 poin dan berakhir di 42.865,77.









